Kenali Tanda-Tanda Anak Mengalami Disleksia Pojoksehat.id, July 26, 2020July 21, 2020 Disleksia adalah salah satu gangguan proses belajar yang sering dialami oleh anak-anak. Salah satu tanda-tanda anak mengalami disleksia adalah kesulitan dalam membaca, mengeja dan juga menulis. Penderita dari disleksia akan mengalami kesulitan saat mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan dan kemudian akan mengubahnya menjadi kalimat atau huruf. Sebagai orang tua tentu saja kita harus mengetahui tanda-tanda anak mengalami disleksia agar bisa mencegahnya. Disleksia : Gangguan Belajar Yang Sering Dialami Anak-Anak Disleksia adalah gangguan yang terjadi pada saraf bagian otak saat memproses bahasa yang sering dijumpai pada orang dewasa dan juga anak-anak. Namun gangguan disleksia ini paling sering dijumpai pada kasus anak-anak. Walaupun seseorang mengalami disleksia sehingga akan kesulitan dalam belajar, namun penyakit atau gangguan ini tidak mempengaruhi tingkat kecerdasan dari seseorang. Usia anak-anak adalah usia yang tepat untuk mempelajari berbagai hal. Namun sayangnya banyak anak-anak yang mengalami kendala atau masalah dalam proses belajar seperti kesulitan dalam membaca, menulis dan juga mengeja. Saat anak mengalami hal tersebut, kita sebagai orang tua jangan langsung memarahi buah hati kita. Karena bisa saja anak mengalami gangguan disleksia sehingga proses belajarnya menjadi terganggu. Berikut adalah beberapa tanda-tanda anak mengalami disleksia yang harus orangtua ketahui. Read more: Orang Tua Harus Tahu Cara Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak1. Susah Mengingat Urutan Sesuatu Anak yang mengalami disleksia akan kesulitan dalam mengingat urutan sesuatu. Misalnya saja susah mengingat urutan huruf, susah mengingat urutan nomor dan susah mengingat urutan hari. Hal ini wajar saja, kita sebagai orang tua harus waspada ketika anak mengalami tanda-tanda ini. 2. Susah Dalam Membaca Tanda-tanda anak mengalami disleksia berikutnya adalah anak akan mengalami kesusahan dalam belajar membaca dibandingkan anak normal lainnya. Sebenarnya penderita Disleksia bisa belajar dan akan bisa membaca seperti bukan pengidap disleksia, namun tentu saja membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini karena pengidap disleksia akan kesusahan dalam mengucapkan huruf atau angka, terkadang bahkan bisa terbalik dalam memposisikan urutan huruf. 3. Kemampuan Berbicara Yang Lambat Berikutnya anak akan kesulitan dalam berbicara. Butuh waktu yang lebih lama untuk bisa berbicara dibandingkan anak yang tidak mengalami gangguan disleksia. Penderita disleksia akan susah dalam membedakan bunyi dari kata yang berbeda. Meskipun anak sudah belajar mengenali huruf-huruf, namun terkadang mereka juga akan lupa dengan pelajaran atau hafalan yang sebelumnya dilakukan. 4. Mengalami Kesulitan Koordinasi Anak yang mengalami disleksia akan terlihat lebih lemah jika dibandingkan dengan teman seusianya. Anak kadang akan kesulitan untuk menangkap bola atau menangkap sesuatu yang dilempar kepada nya. hal ini karena koordinasi dari mata dan juga tangan kurang baik. Jika anak memiliki kemampuan koordinasi yang buruk, kemungkinan mereka menderita disleksia. Namun ada gangguan lain yang memang menyerang kemampuan koordinasi dari anak yaitu Dispraksia. Read more: Kesal Dengan Bekas Jerawat? Ini Cara Tepat Menghilangkan Bekas Jerawat5. Susah Konsentrasi Tanda-tanda anak mengalami disleksia yang terakhir adalah anak akan susah konsentrasi atau fokus terhadap sesuatu. Kondisi seperti ini tentu saja akan mempersulit proses belajar dan juga proses memahami sesuatu yang mereka lakukan. Kemudian anak penderita disleksia juga akan lebih mudah terkena penyakit lainnya, hal ini karena sistem imun mereka yang lemah. Apa Yang Harus Dilakukan Orang Tua? Peran orang tua kepada anak yang memiliki gangguan disleksia ini sangat penting. Sebab orang tua harus peka dan cepat tanggap terhadap kondisi dari anak jika mulai menunjukan gejala atau ciri-ciri gangguan sulit belajar akibat disleksia ini sejak dini. Jika tidak, tentu saja bisa berimbas kepada kondisi psikologis dari anak yang akan ikut terbawa. Anak akan menjadi represi dan juga bisa menurunkan rasa percaya diri mereka. Selain itu proses sosialisasinya di lingkungan belajar akan tidak bisa mengimbangi kemampuan temannya di kelas. Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan gangguan belajar yang dialami oleh anak ini. Sama seperti autisme, Disleksia pada dasarnya bukan suatu penyakit yang berbahaya. Kita sebagai orang tua harus melakukan terapi rutin bersama psikolog atau juga bisa konsultan pendidikan terkait gangguan disleksia yang dialami oleh anak kita. Read more: Ketahui Sebab Si Kecil Sering Emosi Dan Marah Kesehatan Parenting Psikologi artikel kesehatanpola hidup sehatseputar keluargaseputar psikologitips diettips kecantikantips sehat